Rabu, 24 April 2013
Membangun jemaat
Renungan Kristen April 2013
1 Korintus 3:10-23
Dewasa ini ada banyak parameter yang dipakai orang untuk melihat keberhasilan dalam membangun jemaat. Megachurch-jemaat yang berjumlah ribuan serta musik dan audio visual dalam ibadah adalah gambaran tentang jemaat yang berhasil.
Melalui perikop ini, Paulus ingin menegaskan mengenai apa yang seharusnya menjadi dasar utama dan satu-satunya dalam membangun jemaat (10-11). Ia sekaligus ingin menegaskan pengkontrasan antar apa yang dibanggakan oleh orang-orang Korintus tentang hikmat. Di sinilah terlihat konsistensi Paulus yang sejak awal, yang selalu menekankan pada salib Kristus dan Injil sebagai pusat pemberitaannya. Selanjutnya Paulus memberi penjelasan bahwa di atas dasar yang kokoh itu pembangunan harus berlanjut terus menerus.
Dasar saja belumlah cukup. Lalu persoalannya, bahan apa yang akan digunakan di atas dasar itu (13). Kualitas dari bahan yang digunakan dalam membangun jemaat suatu saat akan teruji, yaitu pada hari Tuhan itu semua. Di sinilah kita belajar tentang pentingnya membangun jemaat dengan firman Tuhan yang kokoh. Firman itulah yang akan menolong orang dalam menghadapi gempuran filosofi dunia yang mungkin harus dihadapi tiap hari.
Sebagai pemimpin jemaat, sebagaimana konteks dimana Paulus berbicara (18-20), penting untuk memperhatikan "bahan" apa yang kita pakai untuk membangun jemaat. Hikmat dunia dan termasuk berbagai apa yang ada di dalamnya adalah kebodohan di hadapan Allah. Alkitab sudah banyak memberikan teladan dan peringatan bahwa jika kita ikut-ikutan dengan dunia maka kita akan mengalami perpecahan dan kehancuran.
Apa yang disampaikan Paulus biarlah mengingatkan kita bahwa zaman boleh saja berubah, tetapi metode dan cara dalam menyampaikan kebenaran bisa saja diakomodir. Hanya saja, perlu kita camkan baik-baik bahwa isi berita yang kita sampaikan jangan pernah bergeser. Kiranya hanya salib Kristus dan firman-Nya saja yang menjadi dasar dan bahan dalam membangun jemaat dan kehidupan kita secara pribadi.