Sabtu, 25 Mei 2013

Bersyukur untuk pemeliharaan Tuhan

Mazmur 105:12-22
Judul: Bersyukur untuk pemeliharaan Tuhan
Tidak selalu mudah untuk kita memahami cara Tuhan memelihara hidup kita. Itu juga yang dirasakan
tokoh-tokoh di Alkitab. Misalnya para patriakh, dan Yusuf! Pemazmur melihat di balik kehidupan
mereka pemeliharaan Tuhan bukan hanya untuk pribadi tertentu, tetapi untuk umat-Nya dan masa
depan mereka.
Abraham tinggal sebagai keluarga asing di tanah Kanaan, terkadang karena situasi harus lari ke
tempat lain (Kej. 12:10-20; 20:1-18; juga Ishak di 26:1-34). Memang seringkali kejadian itu juga
karena ulah mereka yang kurang beriman.Namun, Tuhan menyertai dan melindungi mereka dari
orang-orang yang mencoba mengambil kesempatan di tengah kesempitan.Tuhan menghargai
mereka sebagai orang yang diurapi, bahkan nabi (15). Oleh karena itu Tuhan membela mereka dari
usikan musuh.
Siapa dapat menduga bahwa turunnya Yusuf ke Mesir sebagai budak, yang disebabkan ulah kakakkakaknya,
serta difitnahnya Yusuf oleh istri Potifar sehingga ia dipenjara, merupakan cara Allah
mempersiapkan pertolongan atas keluarga besar Yakub dari bencana kelaparan dahsyat. Lebih
daripada itu, Allah menggunakan peristiwa tersebut untuk mempersiapkan umat-Nya kelak, keluar
dari Mesir dan menjadi bangsa yang dipakai Allah menyatakan keselamatan-Nya bagi dunia ini. (lih.
23-dst.).
Tuhan memelihara umat-Nya dengan cara-Nya melampaui pengertian kita yang terbatas.Allah
berdaulat menggunakan cara-Nya sendiri. Di dalam hikmat-Nya, Allah tidak pernah keliru bertindak.
Cara Allah selalu membuahkan berkat dan anugerah baik bagi mereka yang dipakai-Nya, maupun
orang lain yang ada dalam lingkup anugerah-Nya. Mari bersyukur walau belum mengerti ketika kita
menghadapi sesuatu yang tidak terduga, dengan percaya bahwa Allah memelihara kita dan bahkan
melalui kita Ia menyatakan rencana baik-Nya untuk orang di sekeliling kita.