Rabu, 08 Mei 2013

Renungan Kristen – Kenaikan Tuhan Yesus

Lukas 24:50-53
Judul: Kenaikan Tuhan Yesus
Peristiwa kenaikan Tuhan Yesus didahului dengan penampakan-Nya yang berulang-ulang kepada
para murid setelah kebangkitan-Nya. Dan ini terjadi selama empat puluh hari. Alkitab mencatat
bahwa Yesus terus menyatakan Injil Kerajaan Allah kepada murid-murid-Nya supaya mereka
mengingat semua pengajaran yang telah Ia berikan (Kis. 1: 3).
Mengapa Tuhan Yesus naik ke surga? Yohanes 16:28 menyatakan bahwa Yesus datang dari Bapa dan
kembali kepada Bapa. Jadi memang Yesus harus kembali kepada Bapa karena Ia sudah menggenapi
semua tugas yang diberikan oleh Bapa-Nya. Lalu bagaimana kelanjutan tugas tersebut di dunia ini?
Murid-murid Yesus harus melanjutkannya sampai Dia datang kembali. Maka Ia pun mempersiapkan
para murid-Nya untuk bersama Dia sampai pada peristiwa kenaikan-Nya.
Walau peristiwa Kenaikan Tuhan Yesus adalah peristiwa perpisahan, tetapi ini bukanlah peristiwa
yang menyedihkan. Ekspresi para murid menyatakan sikap penyembahan kepada Allah, suatu sikap
tunduk dan memuliakan Tuhan Yesus. Bahkan mereka pulang dengan bersukacita (52). Mengapa?
Pertama, peristiwa ini menjadi dasar tentang bagaimana para murid akan menjalankan kehidupan
misi Tuhan Yesus selanjutnya. Mungkin saja mereka belum mengetahui dengan pasti bagaimana
keadaan mereka setelah ditinggal oleh Tuhan Yesus. Kedua, berkat Tuhan Yesus yang telah mereka
terima justru memberi keteguhan dalam hati bahwa Allah menyertai dan memelihara kehidupan
mereka, apa pun kondisi yang mereka alami.
Sesungguhnya kehidupan orang percaya bukan meratap sedih berkepanjangan karena berbagai
perpisahan yang pernah dialami, melainkan harus memiliki sikap hati yang penuh pengharapan
kepada Allah. Inilah dua kondisi yang harus ada pada kita. Allah sanggup menyertai kita dengan
berkat-Nya sekaligus Allah mengutus kita untuk menjalankan misi-Nya melalui kehidupan kita secara
pribadi, keluarga, dan juga gereja. Kiranya Tuhan memampukan kita untuk menjadi saksi-saksi-Nya.