1 Korintus 10:1-13
Judul: Tetap teguh di tengah pencobaan
Apa hubungan pasal 10 ini dengan dua pasal terdahulu? Pasal 10 berfokus pada bahaya
penyembahan berhala yang kontras dengan iman Kristen (1-13, 14-22), lalu kembali ke masalah
makanan yang sudah dipersembahkan kepada berhala (23-33).
Demi mengejar kuasa, jabatan, dan harta, tidak jarang ada orang percaya yang rela menyangkal
Kristus. Begitu juga saat ada tekanan, kekhawatiran, kecemasan, kepahitan dan persoalan hidup, ada
saja orang Kristen yang mencari jalan keluar dengan mengandalkan kekuatan diri. Lalu bagaimana
sikap yang benar dalam menghadapi cobaan hidup?
Paulus mengingatkan orang percaya di Korintus untuk tetap teguh di tengah begitu banyak badai
pencobaan yang menghadang perjalanan hidup mereka. Orang percaya sedang terjepit karena
berada di tengah-tengah orang yang menyembah berhala. Mereka menjadi bimbang dan ragu untuk
mengikut Kristus. Paulus menguatkan mereka dengan mengingatkan kembali bagaimana Tuhan
dahulu memelihara dan menuntun perjalanan nenek moyang mereka keluar dari Mesir (1-4).
Namun, mereka tidak setia kepada Tuhan dengan menyembah berhala (7), berbuat cabul (8),
mencobai Tuhan (9) dan bersungut-sungut kepada-Nya (10). Akibatnya, Tuhan marah dan membuat
mereka menderita bahkan mati semua di padang gurun, kecuali Yosua dan Kaleb (5; bdk. Bil. 26:65).
Perilaku buruk nenek moyang Israel dan dampaknya menjadi pelajaran bagi orang percaya di
Korintus (6, 11).
Tidak seharusnya orang percaya gagal dalam pencobaan seperti yang dialami umat Israel. Pencobaan
mereka berkaitan dengan hal sehari-hari. Tuhan tidak akan memberikan pencobaan yang melampaui
kekuatan mereka dan selalu ada jalan keluar bagi setiap pencobaan (13).
Sebagai orang percaya, kita senantiasa menghadapi berbagai cobaan. Janganlah kita kalah terhadap
cobaan. Sebaliknya, mari kita melawan cobaan karena Yesus, sang "batu karang rohani", yang telah
mencurahkan darah-Nya bagi keselamatan kita, akan setia bersama kita selalu (4).