Selasa, 21 Mei 2013

Prinsip melayani dalam Kristus

1 Korintus 16:10-24
Judul: Prinsip melayani dalam Kristus
Paulus menutup suratnya dengan pemberitahuan akan kedatangan Timotius sebagai pembawa surat
ini dan beberapa nasihat praktis. Nasihat Paulus ialah agar mereka memegang teguh prinsip-prinsip
pelayanan yang didasari kasih Kristus.
Prinsip pertama ialah tidak membuat orang-orang di sekitar kita takut melayani sebaliknya
mendorong mereka giat (10). Paulus meminta agar jemaat Korintus menerima Timotius dengan baik,
sehingga ia dapat melayani di sana tanpa takut karena yang dikerjakan Timotius adalah pekerjaan
Tuhan.
Prinsip kedua ialah tidak merendahkan orang lain (11). Paulus meminta jemaat tidak merendahkan
Timotius. Mungkin ini berkaitan dengan kemudaan Timotius. Paulus tidak ingin jemaat meremehkan
Timotius.
Prinsip ketiga ialah menjaga iman agar terus bertumbuh dalam Kristus (13). Ia menasihati agar
mereka berjaga-jaga, yaitu harus waspada terhadap godaan mengikuti hawa nafsu maupun bujukan
dunia.Mereka semua harus berdiri teguh dalam iman. Dasar yang kuat agar iman terjaga bahkan
bertumbuh adalah kasih. Motivasi kasih menolong mereka tidak berpusat pada diri sendiri
melainkan pada Kristus.
Prinsip keempat ialah menjaga relasi dengan orang-orang di sekitar (15-18). Menghargai rekan
sepelayanan merupakan hal yang penting. Hal ini demi menjaga sinergi kasih di dalam pelayanan.
Sehingga terciptalah suasana kasih Kristus di antara pelayan Tuhan. Sebelum Paulus menutup
suratnya, ia menyampaikan salam dari jemaat di Asia Kecil kepada mereka (19-20). Ini juga
merupakan bukti betapa relasi itu penting dan harus dibangun.
Akhirnya, Paulus menutup suratnya dengan menyampaikan suatu tanda persekutuan yang indah,
yaitu dengan "cium kudus". Cium kudus ini bukanlah ciuman yang mengumbar nafsu, namun hal ini
dilakukan sebagai perwujudan saling mengasihi dalam Tuhan (20).
Sebagai orang percaya maupun pelayan Tuhan hendaknya kita memegang teguh prinsip pelayanan
ini. Sehingga kita benar-benar menjadi berkat bagi banyak orang hingga "Maranata" (Tuhan,
datanglah).