1 Korintus 11:2-16
Judul: Perhatikanlah konteks!
Perempuan dengan rambut digerai dan acak-acakan serta laki-laki dengan kepala botak biasa
terdapat dalam ibadah ekstatik terhadap dewa-dewa Timur. Ini kontras dengan perempuan Yahudi
yang menutup kepala dengan tudung.
Kehidupan baru dalam Roh membawa kemerdekaan dan kesederajatan bagi laki-laki dan perempuan
untuk sama-sama berpartisipasi aktif dalam komunitas Kristen mula-mula. Namun, dalam rangka
pemberitaan Injil, Paulus menganjurkan perempuan supaya tidak sama dengan perempuan dalam
ibadah ekstatik yang memberi kesan kegilaan dan kemabukan. Tujuan Paulus ialah ketertiban dan
sifat misioner komunitas Kristen.
Paulus menyoroti soal rambut di kepala perempuan bukan karena persoalan gender atau karena
peraturan Kristen, tetapi untuk kepentingan pekabaran Injil oleh gereja mula-mula. Ibadah Kristen
harus berlangsung dengan tertib dan teratur supaya tidak menjadi sumber penolakan bagi orang
Yahudi terhadap Injil Kristus. Untuk mempertegas tentang rambut perempuan supaya sungguhsungguh
mendapat perhatian, Paulus memakai contoh hubungan Allah-Kristus, dan laki-lakiperempuan.
Allah dan Kristus berada dalam hubungan setara, demikian pula laki-laki dan
perempuan. Keduanya saling memberi kemuliaan oleh yang satu kepada yang lain (2-10, 13-16).
Laki-laki dan perempuan sama-sama diciptakan menurut gambar Allah dan keduanya berasal dari
Allah (11-12).
Nas ini bukan ditujukan hanya kepada para perempuan, tetapi kepada semua orang Kristen. Konteks
zaman itu berbeda dengan konteks sekarang. Waktu itu rambut perempuan dapat menjadi masalah
dan batu sandungan. Perhatikanlah konteks sekarang! Apa sajakah hal-hal di sekitar kita yang dapat
mengganggu ketertiban dalam ibadah serta dapat menjadi sumber penolakan orang kepada Kristus?
Kesaksian kita merupakan bagian penting dari ibadah. Kesaksian iman kita dapat menjadi sandungan
bila jatuh menjadi kesombongan iman. Maka berhati-hatilah, jangan sampai menghalangi orang
datang kepada Kristus!