Keluaran 3:11-22
Judul: Kesempatan melayani
Kesempatan untuk melayani Allah tidak selalu dianggap sebagai kesempatan emas. Banyak orang
yang berusaha untuk menolak kesempatan itu, dengan berbagai macam alasan.
Musa, pada masa empat puluh tahun sebelumnya, menyadari benar bahwa ia adalah seorang Ibrani
sekaligus pangeran Mesir, yang merupakan alat pilihan Allah untuk membebaskan Israel. Namun
setelah masa empat puluh tahun menggembalakan kambing domba di padang gurun di wilayah
Midian, Musa tidak lagi memiliki rasa percaya diri yang sama seperti sebelumnya. Karena itu, ketika
Allah mengutus Musa, dia justru mempertanyakan dirinya, "Siapakah aku....?" (11).
Bagaimana jawaban Allah? Kalau kita perhatikan, jawaban Tuhan seolah tidak 'nyambung' dengan
pertanyaan Musa karena Tuhan menjawab, "Bukankah Aku akan menyertai engkau?" (12). Dengan
jawaban ini, Tuhan bermaksud mengalihkan perhatian Musa dari dirinya sendiri kepada Tuhan.
Karena dalam hal ini identitas Tuhanlah yang jauh lebih penting (14). Dan memang, ketika kita tahu
bahwa Tuhan beserta kita maka kita dapat maju melaksanakan kehendak Tuhan, bukan dengan
keyakinan pada diri kita sendiri melainkan pada Tuhan yang kuat dan berkuasa.
Selain itu perkataan Tuhan, "Dan bilamana mereka mendengarkan perkataanmu ..." (18), bagai janji
yang menenangkan hati Musa. Karena pada masa empat puluh tahun sebelum itu, saat ia meyakini
panggilannya, orang Israel justru menolak dia. Lalu bagaimana mungkin mereka memercayai dia saat
ia tidak lagi memiliki apa-apa. Mengenai raja dan bangsa Mesir, Allah berjanji akan menangani
mereka (19-22). Lihatlah bagaimana Tuhan sudah mengatur segala sesuatunya. Musa hanya tinggal
menjalankannya saja. Namun bukan berarti segala sesuatu akan berlangsung tanpa masalah (19),
tetapi Tuhan tidak akan tinggal diam.
Kiranya ini membangkitkan semangat kita ketika ada kesempatan untuk melayani Tuhan. Ingatlah
bahwa Tuhan sendiri yang akan menolong kita sehingga kita dimampukan untuk menyatakan
kemuliaan-Nya.