Kamis, 23 Mei 2013

Peranan orang tua dalam rencana Allah

Keluaran 2:1-10
Judul: Peranan orang tua dalam rencana Allah
Orang tua adalah figur penting dalam keluarga, juga dalam rencana Allah bagi umat. Ini kita lihat
dalam hidup Musa.
Ketika rencananya gagal, Firaun memerintahkan untuk membunuh bayi laki-laki Israel dengan
membuang mereka ke sungai Nil. Pada waktu itulah Musa lahir. Ibu Musa melihat anak itu baik dan
sehat. Namun, Stefanus memberikan gambaran bahwa Musa itu elok di mata Allah (Kis. 7:20). Jelas
ibu Musa tidak dapat menyerahkan anaknya kepada tentara Mesir. Lalu ia menyembunyikan Musa
selama tiga bulan (2). Tampaknya masa itu dipakai si ibu untuk memikirkan cara menyelamatkan
bayinya. Karena sesudah masa tiga bulan ia meletakkan bayinya dalam peti dan menghanyutkannya
di sungai Nil. Tentu bukan kebetulan jika si bayi hanyut dengan melewati tempat puteri Firaun
mandi. Bukan kebetulan pula jika sang putri memutuskan untuk memelihara bayi itu, meski ia
memperkirakan bayi itu adalah bayi orang Israel. Tidak tersirat kekhawatiran mengenai perintah
sang raja menyangkut bayi orang Israel.
Kakak Musa yang mengikuti "perjalanan" bayi Musa di sungai, langsung mendatangi putri Firaun dan
menawarkan diri untuk mencarikan inang penyusu. Menurut Anda sebijak itukah kakak si bayi?
Tentu ibu mereka pegang peranan dalam hal ini. Si ibu tidak mau kehilangan anak laki-lakinya
sehingga ia mempersiapkan kakak si bayi untuk memantau si adik dan kemudian berbicara seperti
itu kepada sang putri. Suatu strategi yang cemerlang!
Dari rangkaian peristiwa ini, kita melihat Allah yang memakai si ibu untuk menyelamatkan bayinya,
bukan hanya demi hidup si bayi melainkan bagi kepentingan besar di masa mendatang. Dan Allah
memberikan kehormatan kepada orang tua Musa untuk mempersiapkan anaknya dalam
menggenapi rencana Allah. Sejalan dengan itu, tentu ada tanggung jawab besar dalam mendidik
anak untuk memahami rencana Tuhan bagi diri mereka. Maka orang tua harus melihat pentingnya
peran yang diberikan Tuhan kepada mereka. Peran itu harus dijalankan dengan serius, peka
terhadap tuntunan Tuhan, serta dengan mengandalkan kekuatan yang dari Tuhan.