Senin, 06 Mei 2013

Renungan Kristen – Jangan Mendua Hati

1 Korintus 10:14-11:1
Judul: Jangan mendua hati
Bagaimana perasaan kita ketika orang yang sangat kita cintai tiba-tiba berselingkuh? Pasti perasaan
sakit hati, cemburu, marah, kecewa, dsb., bercampur aduk dalam hidup kita. Lalu, bagaimana
perasaan Tuhan ketika kita menduakan diri-Nya? Dalam teks ini, Paulus menegaskan bahwa Tuhan
marah dan cemburu (22). Karena sejak awal Dia tidak ingin ada allah lain dalam hidup kita (bdk. Kel.
20:3).
Di satu sisi, jemaat Korintus percaya kepada Kristus. Di sisi lain lingkungan yang penuh penyembahan
berhala menyebabkan situasi yang sulit. Dengan tegas Paulus menasihati jemaat Korintus untuk
menjauhi penyembahan berhala (14). Jemaat Korintus sudah disatukan kepada Kristus melalui
perjamuan kudus sebagai lambang penebusan Kristus (16-17). Mereka tidak perlu lagi mengikuti
perjamuan para penyembah berhala. Mereka dapat belajar dari nenek moyang Israel yang mendua
hati dengan menyembah Allah sekaligus berhala, yang mengakibatkan Allah murka dan menghukum
mereka (18-22).
Jika demikian, apakah orang yang percaya kepada Kristus boleh menikmati makanan yang sudah
dipersembahkan kepada berhala? Jawaban Paulus bersifat dialektis. Jikalau makanan tersebut
benar-benar sebagai alat untuk penyembahan berhala, maka Paulus melarang keras untuk
menikmatinya karena sama saja dengan mengakui keberadaan roh jahat di balik berhala (19-20; 28-
29a)). Akan tetapi, jikalau makanan tersebut tidak berkaitan dengan penyembahan berhala maka
dapat dimakan untuk kebutuhan jasmani (25-27). Prinsip ini yang Paulus gunakan dalam menghadapi
'dilema' seperti itu: pertama, selalu menguji hati nurani agar tidak menjadi batu sandungan bagi
orang lain (29, 32); kedua, mengucap syukur kepada Tuhan (30); ketiga, semuanya dipergunakan
hanya untuk kemuliaan Tuhan (31). Paulus kemudian mengajak mereka melihat dirinya sebagai
teladan sebagaimana ia sendiri meneladani Kristus (10:33-11:1). Prinsip Paulus tetap sama dengan
pasal 8, yaitu ujung dari semua perbuatan kita haruslah demi kemuliaan Tuhan dan demi kebaikan
orang lain.