1 Korintus 12:1-11
Judul: Karunia Roh untuk kepentingan bersama
Mengutamakan kepentingan bersama versus mengutamakan kepentingan diri sering bergulat dalam
diri kita. Kadang kita terpancing untuk bersaing kemampuan dan kekuasaan dengan orang lain. Ada
juga yang sampai menjatuhkan orang lain demi diri sendiri.
Pada dasarnya, Allah memberikan berbagai macam karunia untuk kepentingan bersama. Namun,
manusia membuatnya menjadi berhala bisu dengan memosisikan diri sendiri menjadi pusat
kemuliaan. Ketidakpercayaan kepada Allah menarik hati manusia pada kepentingan diri serta
menjauhkannya dari hakikat karunia Roh itu sendiri. Krisis kepentingan bersama juga menggerogoti
orang Kristen. Inilah yang hendak dibongkar Paulus dari komunitas Kristen.
Karunia Roh yang diberikan Allah kepada manusia berfungsi untuk kepentingan kesejahteraan
bersama. Ada rupa-rupa karunia, tetapi tidak berdiri sendiri-sendiri. Semuanya saling melengkapi
bagi kebaikan bersama. Bagaikan jaring laba-laba, saling terkait satu dengan yang lain dan tidak
terpisahkan, saling memberi keuntungan, dan saling melengkapi.
Setiap orang yang telah menyadari karunia tertentu yang diterimanya dari Allah hendaknya
mengembangkannya terus-menerus. Kita juga perlu menolong sesama yang belum menyadari
karunia yang dianugerahkan oleh Allah, supaya mereka pun dapat mempersembahkannya bagi
kepentingan bersama. Rupa-rupa karunia bukan untuk disombongkan atau merendahkan orang lain.
Sikap sombong dan merendahkan karunia lain yang dimiliki sesama, sama dengan merendahkan
Allah Sang Pemberi karunia itu.
Daftar karunia yang ditulis Paulus ini (7-11) memang belum lengkap. Bisa ditambahkan lagi dari ayat
28-30 dan Roma 12: 6-8. Semua karunia itu terurai lagi dalam berbagai macam karunia lainnya yang
tidak terkira macamnya. Yang penting, hendaknya kita memahami maksud pemberian karunia itu,
yaitu demi menyejahterakan kehidupan bersama di dunia ini sehingga Allah dipermuliakan.